BANTEN RAYA POST, 22 JULI 2010

Robiatul Adawiyah
DAMPINGI PENDERITA HIV/AIDS


Salah satu faktor yang mendorong seorang yang bernama Robiatul Adawiyah untuk aktif di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) adalah karena rasa kepeduliannnya terhadap penderita HIV/AIDS yang semakin hari semakin bertambah. Aktifitasnya di KPA telah ditekuninya sejak awal berdirinya KPA di Banten, bahkan sebelum bertugas di KPA Kota Cilegon Adawiyah pernah bertugas di KPA Provinsi Banten.
Menurut Adawiyah, kondisi perkembangan Penyakit HIV/AIDS saat ini sudah sangat memprihatinkan. Tercatat sejak tahun 2005 sampai dengan bulan Juli 2010 ada 160 orang yang terjangkit HIV/AIDS di Kota Cilegon

"Penyebaran virus ini sudah sangat mengkhawatirkan, oleh karenanya kita harus mengoptimalkan sosialisasi pencegahan agar Penyakit AIDS dapat diredam" ujar Adawiyah.
Selama aktif di KPA, Dirinya selalu meleburkan diri dengan para penderita HIV/AIDS. Bahkan salah satu tugas pokok dan fungsi adanya KPA adalah untuk melakukan pendampingan dan penyuluhan terhadap para penderita HIV/AIDS.

"Kami rutin melakukan penyuluhan kepada penderita HIV/AIDS, ada dari kalangan waria, pekerja seks komersil, pengguna narkoba jarum suntik dan juga yang lainnya" ujarnya.
Adawiyah menambahkan, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) jangan sampai dijauhi apalagi di kucilkan, karena hal tersebut menyangkut dampak dari penyebaran virus yang berada dalam tubuh mereka. (mg-ichan)

Baca Selengkapnya......

PELATIHAN PEMETAAN POPULASI KUNCI (WPS, LSL, WARIA & PENASUN)

Sebagai salah satu alat untuk mengidentifikasi besaran masalah HIV yang ada dan sebaran populasi kunci hingga ke tingkat Kabupaten/Kota, Kementerian Kesehatan RI bersama dengan KPA Nasional telah melakukan estimasi jumlah populasi kunci pada tahun 2006 yang kemudian diperbaharui tahun 2009. Data estimasi ini banyak digunakan sebagai acuan didalam menyusun rencana program respon HIV. Menyadari bahwa besaran masalah dan sebaran populasi tersebut terus berubah seiring dengan perkembangan waktu, maka perlu dilakukan pemetaan. Pemetaan ini bertujuan untuk mengetahui baik jumlah maupun lokasi populasi kunci yang akan menjadi sasaran program, ketersediaan layanan dan organisasi/lembaga/instansi yang bergerak dalam program respon HIV dan AIDS. Hasil dari pemetaan ini tentu sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan implementasi GF ATM R9 di 33 Kab/Kota yang berada di 11 provinsi yang akan mendapat dukungan GF ATM R9 pada tahun pertama maupun untuk implementasi program dukungan GF ATM R9 pada tahun kedua di 32 Kab/Kota di 10 provinsi.
Selain mengembangkan tools (alat) yang digunakan dalam pemetaan dan membuat pedoman pelaksanaan pemetaan, dirasa perlu untuk melatih pelaksana pemetaan tingkat kabupaten/ kota. Pelatihan akan lebih banyak bersifat teknis, setiap peserta akan langsung praktek lapangan untuk melakukan pemetaan ke lokasi.

Tujuan
  1. Meningkatkan kapasitas pelaksana program dalam melakukan pemetaan
  2. Meningkatkan kapasitas pelaksana program dalam memanfaatkan hasil pemetaan untuk perencanaan dan implementasi program
  3. Memfinalisasi draft pedoman pemetaan populasi kunci yang selanjutnya akan dijadikan pedoman nasional pemetaan.
Pelatihan ini dilaksanakan pada 6 – 9 Juli 2010 di Bandung



Baca Selengkapnya......
 
 
 
 
Copyright © KPA Kota Cilegon | Powered by Hengki Siswo Utomo