Program HEBAT..!!

Disamping adalah remaja- remaja Kota Cilegon dalam kegiatan Sosialisasi dan Pengisian Quistioner seputar pengetahuan HIV AIDS dan kesehatan reproduksi. Remaja rentan terhadap HIV. Diperkirakan terdapat lebih dari satu juta pengguna narkoba suntik di Indonesia. Sebagian besar mulai menggunakan narkoba pada usia 13-17 tahun. Para pengguna narkoba suntik ini seringkali aktif secara seksual dan kemungkinan besar melakukan hubungan seks tanpa pengaman. Remaja rentan terhadap penggunaan narkoba dan hubungan seks tidak aman di luar pernikahan yang berisiko terinfeksi HIV-AIDS. Latar Belakang Survei di antara para siswa dan guru SMP di Bandung menunjukan bahwa pemahaman penuh perilaku berisiko di antara remaja adalah sangat penting. 91,6% dari 351 siswa SMP memiliki pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan tentang kesehatan reproduksi, namun 73,4% merasa kurang memiliki kemampuan untuk menolak narkoba dan aktifitas seksual yang tidak diinginkan. Tidak hanya para siswa, para guru juga merasa kesulitan untuk mengajarkan tentang pengetahuan tersebut dikarenakan terbatasnya waktu dan kemampuan untuk mengajarkan hal tersebut.



Apakah HEBAT!

HEBAT! (Hidup Sehat Bersama Sahabat!) adalah sebuah kurikulum sekolah berbasis ketrampilan hidup tentang drugs education dan kesehatan reproduksi. Kurikulum ini menggunakan pendekatan berdasarkan hak (right-based approach) yang diberikan oleh guru-guru bimbingan dan konseling.
HEBAT! Telah diujicobakan di lima SMP di Bandung, implementasi HEBAT! Adalah hasil kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran, Dinas Pendidikan dan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung. Kurikulum ini bertujuan untuk menjangkau semua siswa smp negeri 8 di Bandung. 

Lesson Learned :
-Analisa kebutuhan secara komprehensif diantara siswa SMP dan stakeholder lain yang terkait berfungsi sebagai bukti untuk menentukan intervensi program 
-Pembelajaran partisipatif lebih menarik bagi siswa daripada pembelajaran menggunakan pendekatan tradisional dengan komitmendari para guru untuk menjamin kualitas dari implementasi program.
-Kerjasama secara dekat antara Pemerintah, Perguruan tinggi dan LSM setempat 

HEBAT! 
-Memenuhi kebutuhan dan hak – hak remaja 
-Meningkatkan keinginan siswa untuk berprilaku sehat dengan cara meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mencegah perilaku berisiko 
-Memampukan guru untuk memfasilitasi berbagai isu sensitive dan memberikan pelatihan bagi rekan-rekannya. 
-Membangun komitmen yang kuat dan kuat dari Pemerintah untuk menjamin kebelanjutan 

Di Kota Cilegon program HEBAT! ini belum di laksanakan namun pihak KPA dan Dinas Kesehatan sudah melakukan berbagai langkah kepada Dinas Pendidikan dengan harapan program HEBAT! dapat di aplikasikan di SMP-SMP yang berada di Kota Cilegon. Dengan semakin tingginya pengetahuan remaja akan HIV AIDS dan Narkoba suntik maka epidemic HIV AIDS di Kota Cilegon dapat di cegah. 

Sumber : 
European Union “Impact Fact Sheet” 
KPA Kota Cilegon

Baca Selengkapnya......

BAGAIMANA PERKEMBANGAN SAAT INI PENGGUNA NARKOBA SUNTIK

Epidemi HIV di kalangan pengguna jarum suntik ditandai oleh berbagai variaso regional dan negara. Namun demikian, begitu virus tersebut mulai berjangkit di dalam komunitas pengguna jarum suntik, prevelensinya bias naik sampai 90 % hanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Data United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dari Laporan Narkoba Dunia tahun 2008 menunjukan bahwa lebih dari 14 juta orang menggunakan kokain, lebih dari 15 juta menggunakan opiate, dan sekitar 33 juta menggunakan stimulant jenis amphetamine.
Perkiraan ini akan menambah jumlah orang yang lebih dari 63 juta yang, jika mereka mulai menggunakan jarum suntik dan menggunakan peralatan suntik yang sudah terkontaminasi, maka secara signifikan akan beresiko tertular HIV.
Pengguna peralatan suntik yang sudah terkontaminasi di kalangan pengguna jarum suntik adalah salah satu jalan utama penularan HIV di banyak Negara, yang berkontribusi sampai 10 %  pada seluruh penularan HIV di dunia dan pada lebih dari 30 %, jika sub Sahara Afrika tidak dimasukan.
Menurut perkiraan yang dibuat oleh Reference Group on Injecting Drug Use and HIV to the United Nations, ada sekitar 15 juta pengguna jarum suntik.
Meskipun pengguna jarum suntik telah terinfeksi di 148 negara, namun infeksi di kalangan pengguna jarum suntik dilaporkan di 120 negara. Ada perbedaan geografis dalam perkiraan prevelensi HIV – daerah yang menjadi keprihatinan tertentu meliputi Asia Tenggara, Eropa Timur dan Amerika Latin dimana beberapa perkiraan tingkat Negara lebih dari 40 %. Munculnya penggunaan jarum suntik akhir-akhir ini di beberapa Negara sub-Sahara Afrika merupakan sebuah keprihatinan utama mengingat sudah tingginya prevelensi HIV di masyarakat umum
Riset menunjukan bahwa epidemic HIV dikalangan pengguna jarum suntik dapat di cegah, dihentikan bahkan dibalikan jika penanggulangannya didasarkan atas penilaian yang baik atas situasi penggunaan narkoba tertentu dan konteks sosio – budaya dan politis dan atas bukti ilmiah.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pencegahan HIV dan pelayanan perawatan untuk pengguna jarum suntik di Negara-negara dimana penggunaan peralatan suntik yang sudah terkontaminasi dapat menjadi jalan utama bagi penularan virus HIV.
Oleh sebab itu peranan UNODC adalah untuk membantu Negara-negara yang mengadopsi kebijakan, lingkungan legal dan social yang mendukung, termasuk kebijakan yang memastikan akses yang pada pelayanan HIV untuk pengguna narkoba, undang-undang yang tidak mengkompromikan akses pada pelayanan HIV bagi pemakai narkoba melalui kriminalisasi dan marjinalisasi, dan kampanye advokasi untuk mengurangi stigma dan diskriminasi dan meingkatkan kepatuhan pada hak-hak azazi pemakai narkoba
Bagaimana dengan di Kota Cilegon ? Untuk komunitas pengguna jarum suntik sudah mengalami kemajuan dimana para pengguna jarum suntik ini sudah mulai peduli akan pencegahan virus HIV sehingga mereka sangat bangga dengan adanya dukungan dari luar negeri untuk Kota Cilegon khususnya dalam hal ini Global Fund, dan diantara pengguna narkoba suntik di Kota Cilegon ini ternya mereka tidak semua aktif dari kurang lebih 20 orang, hanya ada 5-8 orang yang masih aktif dalam menggunakan narkoba suntik, mengingat di Kota Cilegon belum adanya aktivasi PKM Layanan Alat Suntik Steril maka setiap ada pertemuan mereka selalu dianjurkan untuk memanfaatkan PKM LASS di Kota Serang dalam hal ini PKM Serang kota yang merupakan Layanan terdekat bagi pengguna narkoba suntik. Lalu bagaimana yang sudak tidak aktif lagi ? mereka kita ajak untuk bersama-sama mencegah penularan virus HIV AIDS dengan jalan membentuk KDS (Kelompok Dukungan Sebaya)

Sumber : 
UNODC HIV & AIDS Unit
KPA Kota Cilegon 

Baca Selengkapnya......

HAS 2011 KOTA CILEGON


CILEGON, Peringatan Hari Aids Sedunia 2011 di Kota Cilegon tahun ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan diantaranya Senam sehat peduli HIV AIDS, Hiburan dan kampanye Stop HIV & AIDS di dunia kerja, Talkshow dan Workshop HIV AIDS di berbagai Perusahaan. Kegiatan ini bukan semata-mata hanya sekedar merayakan HAS 2011 namun KPA Kota Cilegon menyisipkan misi bahwa penularan virus HIV AIDS tidaklah mudah dan oleh sebab itu masyarakat tidak perlu mengucilkan dan mendiskriminasikan ODHA, sebagai contoh pada kegiatan senam sehat peduli AIDS yang dihadiri oleh masing masing perwakilan dari Instansi Pemerintah, Perusahaan, Mahasiswa, Pelajar, Jaringan Komunitas dan ODHA, mereka bersama - sama melakukan senam bersama dan hal ini membuktikan bahwa HIV AIDS tidak mudah penularannya dan orang yang sudah terinfeksi virus HIV dapat beraktifitas seperti layaknya orang yang sehat tidak terinfeksi virus HIV AIDS. Senam ini diikuti kurang lebih 200 peserta dan dilaksanakan di halaman rumah dinas walikota cilegon, bersamaan dengan kegiatan senam, jaringan komunitas membagikan media KIE tentang HIV AIDS di pengguna jalan Ahmad Yani yang berada tepat di depan lokasi Senam hal ini akan memberikan informasi kepada masyarakat Kota Cilegon apa dan bagaimana HIV AIDS tersebut.


Hiburan dan Kampanye Stop HIV & AIDS dilaksanakan di Mayofield Mall dengan harapan masyarakat kota cilegon yang sedang berlibur juga dapat informasi seputar HIV AIDS, acara cukup menarik karena sosialisasi HIV AIDS digabungkan dengan aksi - aksi panggung dan nyanyian oleh GeMPHA (Gerakan Muda Peduli HIV AIDS) beserta rekan - rekan komunitas lainnya, bukan hanya itu saja, beberapa pengunjung juga diberikan pertanyaan atau quiz seputar HIV AIDS dengan hadiah yang cukup meriah.
Talkshow HIV AIDS tak luput dari sasaran KPA Kota Cilegon untuk sosialisasi di masyarakat yang gemar mendengarkan radio baik di rumah maupun di tempat kerja, kegiatan talkshow dilakukan pada pagi hari dan pendengar diberikan waktu untuk melakukan tanya jawab seputar HIV AIDS melalui telphone dalam siaran langsung (live).
Estafet Workshop HIV AIDS di 20 Perusahaan yang beroperasional di Kota Cilegon, kegiatan workshop ini dilakukan hanya dalam waktu 1 bulan yaitu di bulan desember, dari 20 perusahaan hanya 2 perusahaan yang menolak untuk kegiatan ini karena kesibukan pabrik mereka sehingga tidak memungkinkan untuk kegiatan workshop. Sebetulnya banyak sekali perusahaan di Kota Cilegon namun atas koordinasi dengan berbagai pihak dan mengingat padatnya waktu HAS 2011 maka ditetapkan cukup 20 perusahaan saja, namun tidak menutup kemungkinan bila ada perusahaan lainnya yang akan melakukan workshop HIV AIDS diluar bulan desember 2011.
Kegiatan HAS 2011 ini berjalan cukup meriah atas kerjasama yang cukup baik antara Pemerintah Kota Cilegon, Sekretariat KPA Kota Cilegon, Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon dan berbagai komunitas yang aktif dan peduli terhadap HIV AIDS di Kota Cilegon.

STOP HIV & AIDS, Hapuskan Stigma dan Diskriminasi di Dunia Kerja

Baca Selengkapnya......
 
 
 
 
Copyright © KPA Kota Cilegon | Powered by Hengki Siswo Utomo