BAGAIMANA PERKEMBANGAN SAAT INI PENGGUNA NARKOBA SUNTIK

Epidemi HIV di kalangan pengguna jarum suntik ditandai oleh berbagai variaso regional dan negara. Namun demikian, begitu virus tersebut mulai berjangkit di dalam komunitas pengguna jarum suntik, prevelensinya bias naik sampai 90 % hanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
Data United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dari Laporan Narkoba Dunia tahun 2008 menunjukan bahwa lebih dari 14 juta orang menggunakan kokain, lebih dari 15 juta menggunakan opiate, dan sekitar 33 juta menggunakan stimulant jenis amphetamine.
Perkiraan ini akan menambah jumlah orang yang lebih dari 63 juta yang, jika mereka mulai menggunakan jarum suntik dan menggunakan peralatan suntik yang sudah terkontaminasi, maka secara signifikan akan beresiko tertular HIV.
Pengguna peralatan suntik yang sudah terkontaminasi di kalangan pengguna jarum suntik adalah salah satu jalan utama penularan HIV di banyak Negara, yang berkontribusi sampai 10 %  pada seluruh penularan HIV di dunia dan pada lebih dari 30 %, jika sub Sahara Afrika tidak dimasukan.
Menurut perkiraan yang dibuat oleh Reference Group on Injecting Drug Use and HIV to the United Nations, ada sekitar 15 juta pengguna jarum suntik.
Meskipun pengguna jarum suntik telah terinfeksi di 148 negara, namun infeksi di kalangan pengguna jarum suntik dilaporkan di 120 negara. Ada perbedaan geografis dalam perkiraan prevelensi HIV – daerah yang menjadi keprihatinan tertentu meliputi Asia Tenggara, Eropa Timur dan Amerika Latin dimana beberapa perkiraan tingkat Negara lebih dari 40 %. Munculnya penggunaan jarum suntik akhir-akhir ini di beberapa Negara sub-Sahara Afrika merupakan sebuah keprihatinan utama mengingat sudah tingginya prevelensi HIV di masyarakat umum
Riset menunjukan bahwa epidemic HIV dikalangan pengguna jarum suntik dapat di cegah, dihentikan bahkan dibalikan jika penanggulangannya didasarkan atas penilaian yang baik atas situasi penggunaan narkoba tertentu dan konteks sosio – budaya dan politis dan atas bukti ilmiah.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pencegahan HIV dan pelayanan perawatan untuk pengguna jarum suntik di Negara-negara dimana penggunaan peralatan suntik yang sudah terkontaminasi dapat menjadi jalan utama bagi penularan virus HIV.
Oleh sebab itu peranan UNODC adalah untuk membantu Negara-negara yang mengadopsi kebijakan, lingkungan legal dan social yang mendukung, termasuk kebijakan yang memastikan akses yang pada pelayanan HIV untuk pengguna narkoba, undang-undang yang tidak mengkompromikan akses pada pelayanan HIV bagi pemakai narkoba melalui kriminalisasi dan marjinalisasi, dan kampanye advokasi untuk mengurangi stigma dan diskriminasi dan meingkatkan kepatuhan pada hak-hak azazi pemakai narkoba
Bagaimana dengan di Kota Cilegon ? Untuk komunitas pengguna jarum suntik sudah mengalami kemajuan dimana para pengguna jarum suntik ini sudah mulai peduli akan pencegahan virus HIV sehingga mereka sangat bangga dengan adanya dukungan dari luar negeri untuk Kota Cilegon khususnya dalam hal ini Global Fund, dan diantara pengguna narkoba suntik di Kota Cilegon ini ternya mereka tidak semua aktif dari kurang lebih 20 orang, hanya ada 5-8 orang yang masih aktif dalam menggunakan narkoba suntik, mengingat di Kota Cilegon belum adanya aktivasi PKM Layanan Alat Suntik Steril maka setiap ada pertemuan mereka selalu dianjurkan untuk memanfaatkan PKM LASS di Kota Serang dalam hal ini PKM Serang kota yang merupakan Layanan terdekat bagi pengguna narkoba suntik. Lalu bagaimana yang sudak tidak aktif lagi ? mereka kita ajak untuk bersama-sama mencegah penularan virus HIV AIDS dengan jalan membentuk KDS (Kelompok Dukungan Sebaya)

Sumber : 
UNODC HIV & AIDS Unit
KPA Kota Cilegon 

Baca Selengkapnya......
 
 
 
 
Copyright © KPA Kota Cilegon | Powered by Hengki Siswo Utomo