Mengapa WARIA Ogah Pakai Kondom ?

Kediri – Puluhan waria di Kediri mendapat pelatihan penggunaan kondom yang benar. Mereka dituding menjadi penyebar penyakit AIDS akibat perilaku seks yang menyimpang. Pelatihan penggunaan kondom di Hotel Lotus, Kediri, ini diikuti sekitar 25 waria yang tergabung dalam Persatuan Waria Kediri (Perwaka). Mereka dikenalkan alat kontrasepsi yang paling aman dan sederhana dalam berhubungan seks, yaitu kondom. “Meski sudah banyak yang tahu, tapi ada juga yang tak paham menggunakannya,” kata Ikke Pradasari, Ketua Perwaka yang juga pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Kediri, Rabu 19 Oktober 2011. Menurut Ikke, ada banyak kendala terkait rendahnya penggunaan kondom di kalangan waria. Faktor terbesar adalah keengganan klien atau pria hidung belang penikmat waria menggunakannya. Sebagian besar klien merasa tidak nyaman karena mengurangi kenikmatan berhubungan dan memicu rasa sakit. “Itu hanya mitos,” kata Ikke. Seorang waria harus bisa menjelaskan dengan baik alasan menggunakan kondom kepada kliennya. Meski hubungan mereka tidak seperti lazimnya pasangan lain jenis, yakni melalui dubur (anal) dan mulut (oral), penggunaan kondom bisa mencegah penularan penyakit. Apalagi kelompok ini juga kerap dituding sebagai biang penyebar penyakit AIDS. Ikke mengakui jika beberapa anggotanya memang mengidap AIDS. Namun setelah tahun 2008 tak ada satu pun anggota Perwaka yang menyandang penyakit itu. “Waria Kediri bebas AIDS,” katanya. Menariknya, selain pelatihan menggunakan kondom, peserta diklat juga diminta memberikan testimoni tentang hubungan seksual mereka mulai dari yang paling nikmat hingga menyakitkan. Sebab tak jarang dari mereka mendapatkan kekerasan seksual dari klien. Bunga, salah seorang waria, mengaku kerap dipaksa melakukan hubungan seksual tanpa kondom. Meski menyadari risiko yang diterima, dia kerap pasrah saat dipaksa membuang kondom yang dibawa. “Daripada ditinggal klien,” katanya. 

Sumber : TEMPO Interaktif Rabu, 19 Oktober 2011

0 comments:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © KPA Kota Cilegon | Powered by Hengki Siswo Utomo